Salah satu cara yang populer untuk melakukan pengukuran perangkat
lunak dapat mengunakan cara yang bernama FUNCTION POINT. Hasil dari metode
Function Point akan lebih mudah dipahami oleh pengguna non teknis yang dapat
membantu mengkomunikasikan informasi ukuran software ke pengguna atau client.
Berikut tahapan melakukan
perhitungan Function Pont (FP) :
Tahap 1. Menghitung Crude Function Points (CFP)
Crude
Function Points (CFP) adalah untuk menghitung bobot nilai dari
komponen-komponen Function Point yang dikaitkan dengan software yang akan
dibuat.
Komponen-komponen
Function Point terdiri dari 5 buah yaitu sebagai berikut :
- Tipe Input, Berkaitan dengan interface yang lakukan pengguna/user dalam memasukan data pada aplikasi.
- Tipe Output, Berkaitan dengan output yang dihasilkan aplikasi untuk pengguna/user yang dapat berupa laporan di print atau yang ditampilkan pada layar.
- Tipe Query/Search/View, Berkaitan dengan query terhadap data yang tersimpan.
- Tipe File/Tabel/Database, berkaitan dengan logic penyimpan data yang dapat berupa file atau semacam database relational.
- Tipe Interface Eksternal, Berkaitan dengan komunikasi data pada parangkat/mesin yang lain, contoh nya adalah membuat aplikasi SMS Server yang membutuhkan. koneksi pada perangkat keras Modem telepon.
Selanjutnya
setiap tipe komponen tersebut diberikan bobot berdasarkan kompleksitasnya,
seperti yang ditujukan pada table dibawah ini.
* Nilai-nilai
Bobot dari setiap komponen diatas adalah ketetapan atau konstanta yang dibuat
oleh Function Point Internasional User Group (IFPUG).
Tahap 2. Menghitung Relative Complexity Adjustment Factor (RCAF)
RCAF digunakan untuk menghitung
bobot kompleksitas dari software berdasarkan 14 karakteristik.
Penilaian Komplesitas memilik
skala 0 s/d 5
- 0 = Tidak Pengaruh
- 1 = Insidental
- 2 = Moderat
- 3 = Rata-rata
- 4 = Signifikan
- 5 = Essential
Berikut ini adalah 14 Karakteritik
Software :
NO
|
KARAKTERISTIK
|
BOBOT
|
1.
|
Tingkat kompleksitas Komunikasi Data
|
[0/1/2/3/4/5]
|
2.
|
Tingkat kompleksitas Pemrosesan Terdistribusi
|
[0/1/2/3/4/5]
|
3.
|
Tingkat kompleksitas Performance
|
[0/1/2/3/4/5]
|
4.
|
Tingkat kompleksitas Konfigurasi
|
[0/1/2/3/4/5]
|
5.
|
Tingkat Frekuensi Penggunaan Software
|
[0/1/2/3/4/5]
|
6.
|
Tingkat Frekuensii Input Data
|
[0/1/2/3/4/5]
|
7.
|
Tingkat Kemudaaan Pengunaan Bagi User
|
[0/1/2/3/4/5]
|
8.
|
Tingkat Frekuensi Update Data
|
[0/1/2/3/4/5]
|
9.
|
Tingkat Kompleksitas Prosesing Data
|
[0/1/2/3/4/5]
|
10.
|
Tingkat Kemungkinan Penggunaan Kembali/Reusable Kode Program
|
[0/1/2/3/4/5]
|
11.
|
11. Tingkat Kemudahaan Dalam Instalasi
|
[0/1/2/3/4/5]
|
12.
|
Tingkat Kemudahaan operasional software (backup, recovery,
dsbny)
|
[0/1/2/3/4/5]
|
13.
|
Tingkat Software dibuat untuk multi organisasi/perusahaan/client
|
[0/1/2/3/4/5]
|
14.
|
Tingkat kompleksitas dalam mengikuti perubahaan/fleksibel
|
[0/1/2/3/4/5]
|
TOTAL
|
?
|
*Karakteristik
diatas merupakan ketetapan atau konstanta yang dibuat oleh Function Point
Internasional User Group (IFPUG).
Tahap 3. Menghitung Function Point (FP)
Adalah proses melakukan
perhitungan untuk mendapat nilai Function point dari sofrware yang akan
dibangun
Rumus FP :
*Angka 0.65 dan 0.01 adalah
ketetepan atau konstanta yang dibuat oleh Function Point Internasional User Group
(IFPUG)
Contoh studi kasus menggunakan perhitungan Functon Point
Studi kasus:
Akan dibangun sebuah software dalam pengelolahan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia yang rencanakan untuk mengelola karyawan dari jumlah 10 hingga 200 karyawan dan akan menghasilkan berbagai macam laporan seperti absensi karyawan,sallery karyawan dan sebagainya. Aplikasi ini sangat memungkinkan berinteraksi dengan perangkat keras absensi seperti Fingger Print serta menyediakan webservice agar Software Sumber Daya Manusia ini dapat berkolaborasi Software Menajemen Proyek yang telah berjalanan.
Tahap 1. Menghitung Crude Function Points (CFP)
Crude Function Points (CFP) yang didapat 923Tahap 2. Menghitung Relative Complexity Adjustment Factor (RCAF)
NO
|
KARAKTERISTIK
|
BOBOT
|
1.
|
Tingkat
kompleksitas Komunikasi Data
|
3
|
2.
|
Tingkat
kompleksitas Pemrosesan Terdistribusi
|
3
|
3.
|
Tingkat
kompleksitas Performance
|
5
|
4.
|
Tingkat
kompleksitas Konfigurasi
|
2
|
5.
|
Tingkat
Frekuensi Penggunaan Software
|
5
|
6.
|
Tingkat
Frekuensii Input Data
|
3
|
7.
|
Tingkat
Kemudaaan Pengunaan Bagi User
|
5
|
8.
|
Tingkat
Frekuensi Update Data
|
1
|
9.
|
Tingkat
Kompleksitas Prosesing Data
|
3
|
10.
|
Tingkat
Kemungkinan Penggunaan Kembali/Reusable Kode Program
|
3
|
11.
|
11.
Tingkat Kemudahaan Dalam Instalasi
|
3
|
12.
|
Tingkat
Kemudahaan operasional software (backup, recovery, dsbny)
|
2
|
13.
|
Tingkat
Software dibuat untuk multi organisasi/perusahaan/client
|
3
|
14.
|
Tingkat
kompleksitas dalam mengikuti perubahaan/fleksibel
|
4
|
TOTAL
|
45
|
Tahap 3. Menghitung Function Point (FP)
FP = CFP x (0.65 + 0.01 x RCAF)
= 923 x (0.65
+ (0.01 x 45))
= 1015.3
Nilai FP untuk proyek Software
dalam pengelolahan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia adalah 1015.3
FP.
Tahap 4. Konversi FP menjadi Biaya
Misalkan kita mempunyai table yang
berisikan tarif untuk setiap nilaI FP sebagai berikut :
NO
|
TIPE PROJEK
|
TARIF/FP
|
JAM/FP
|
ALOKASI SDM
|
1
|
Web
Profile
|
Rp.
20.000
|
1
|
2
|
2
|
Sistem
Informasi
|
Rp.
100.000
|
1
|
5
|
3
|
E-Commerce
|
Rp.
40.000
|
1
|
2
|
Tabel tarif tersebut dihasilkan
berdasarkan data history atau pengalaman dari perusahaan sendiri dalam
developing software atau pengalaman perusahaan lain. Setiap perusahaan
bisa berbeda-beda tarifnya karena bersifat subyektif.
Dan mengenai Tarif Rupiah per-FP
setiap peruhaan bisa berbeda-berbeda tergantug dari kredibilitas perusahaan di
pasar, semakin banyak berhasi menyelesaikan proyek sejenis atau memiliki produk
yang laku di pasaran akan membuat tarif per FP nya meningkat.
Proyek Software dalam pengelolahan
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia adalah 1015.3 FP dengan
Tarif Rupiah/FP untuk jenis Sistem Informasi adalah Rp. 100.000.
Maka Dapat dihasilkan sebagai berikut.
- Estimasi Biaya Development
Software :
Rp 100.000 x 1015.3 =Rp. 101.530.000
- Estimasi Khusus Produksi Software : 1 Jam x 1015.3 = 1015 Jam atau 127 Hari Kerja (Asumsi 1 Hari Kerja sama dengan 8 Jam)atau 5 Bulan (Asumi 1 bulan 25 Hari Kerja)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar